KONSEP-KONSEP PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Salam Santun.
Semangat Pagi!!! Hay, sahabat MME. Jumpa lagi dengan postingan saya di website/blog  https://mmeaddres1922.blogspot.com/.

Sebelumnya penulis berterima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Rekam jejak Anda dengan meninggalkan “komentar” di kolom komentar, boleh berupa kritik, saran, pesan, maupun kesan Anda terhadap postingan kali ini.

Silahkan mencari informasi ataupun inovasi di blog ini. Jangan lupa untuk berbagi atau “share” jika postingan saya dirasa bermanfaat.

Ok, sahabat MME. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang "Konsep Psikologi, Sosiologi, dan Komunikasi di Pembelajaran Matematika".
Selamat membaca!



KONSEP-KONSEP PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Pendidikan adalah suatu pembinaan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak (yang dianggap belum dewasa) untuk mencapai tingkat kedewasaan. Pendidikan hakikatnya adalah upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya, atau mampu melaksanakan berbagai peranan yang sesuai dengan statusnya berdasarkan nilai dan norma yang diakuinya. Jadi, pendidikan memiliki fungsi untuk memanusiakan manusia, bersifat normatif untuk itu mesti dapat dipertanggungjawabkan. Namun demikian sampai sejauh ini pencapaian hasil belajar siswa di sekolah secara umum dapat dinyatakan masih belum sesuai dengan harapan.

Hal itu dapat dilihat dari masih sulitnya siswa dalam mencapai proses pembelajaran yang efektif dan optimal. Berkenaan dengan hal tersebut, maka akan dibahas secara singkat mengenai konsep-konsep psikologi, sosiologi, dan komunikasi dalam pembelajaran matematika.


Konsep-Konsep Psikologi dalam Rangka Pembelajaran

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menganalisis prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pentingnya psikologi adalah untuk memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukan dengan lebih baik.

Oleh karenanya, pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidik.

Perilaku manusia bisa berubah karena belajar, akan tetapi apakah manusia itu memahami perilakunya sendiri atau menyadari dia harus berperilaku seperti apa jika berada atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Maka perilaku yang masih dicari inilah dapat dikaitkan dengan kajian dari ilmu psikologi.


Konsep-Konsep Sosiologi dalam Rangka Pembelajaran

Dalam sosiologi proses pendidikan atau edukasi disebut proses sosialisasi yang diartikan sebagai penyiapan secara metodelogi/sistematis para pemuda untuk kehidupan dewasa di masyarakat.

Jika dalam belajar tanpa arah tujuan pada makna hidup manusia sebagai makhluk sosial, maka belajar akan dijadikan cara untuk saling menguasai, memusnahkan, karena segala sesuatu yang dipelajari, diketahui, dan dipahami melalui belajar tidak digunakan dalam menciptakan kondisi kedamaian dunia. Manusia adalah makhluk individu dan sosial, maka melalui belajar individu bisa mempelajari lawan bersosialisasi, teman hidup bersama, dan akhirnya melalui belajar manusia mampu membangun masyarakat sampai dengan negara dan bangsa.

Landasan sosilogis ini sangat penting dalam mengiringi perkembangan inovasi pembelajaran yang banyak terimbas oleh perubahan zaman yang semakin hedonistik. Maka pemahaman akan belajar yang ditinjau dari aspek sosiologis inilah yang sangat dibutuhkan sekarang.


Konsep-Konsep Komunikasi dalam Rangka Pembelajaran

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dalam pembelajaran  dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung pada saat proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran pasti terjadi proses komunikasi dimana seseorang pendidik menyampaikan pesan edukatif berupa materi pembelajaran kepada peserta didik, dengan tujuan peserta didik mampu menerima meteri dengan baik sehingga berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah lakunya. Dengan demikian,keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung dengan efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.

Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara pendidik dan peserta didik menurut Nana Sudjana antara lain sebagai berikut.

a.        Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah.

Dalam komunikasi ini pendidik berperan sebagai pemberi aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi. pendidik aktif dan  pasif. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi seperti ini kurang banyak menghidupkan kegiatan mahasiswa.

b.        Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.

Pada komunikasi ini pendidik dan peserta didik memiliki peran yang sama yaitu pemberi dan penerima aksi (informasi). Komunikasi ini lebih baik dari yang pertama, sebab kegiatan pendidik dan peserta didik relatif sama.

c.         Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi.

Komunikasi yang melibatkan interaksi yang dinamis antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Kegiatan semacam ini mengarah pada proses pembelajaran yang mengarahkan pada pembelajaran yang mengembangkan kegiatan peserta didik yang optimal sehingga menumbuhkan peserta didik belajar aktif. Diskusi simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini.


DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Greidler, Margaret E. 1992. Learning and Instruction : Theory Into Practice. New York: Mucmillan Publishing Company.

Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sutikno, M. Sobry. 2009. Belajar Dan Pembelajaran Efektif. Bandung: Prospect


Zain, Aswan dan Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta 



Nah, sahabat MME. Itulah pembahasan dan postingan kali ini. Semoga bermanfaat. (Note: Boleh copas tapi tolong lampirkan website saya sesuai dengan ketentuan daftar pustaka yang berlaku, ya! Jadilah pembaca dan pengunjung yang cerdas!)

Oh ya, sahabat MME. Saya ingatkan lagi ya. Rekam jejak Anda dengan meninggalkan “komentar” di kolom komentar, boleh berupa kritik, saran, pesan, maupun kesan Anda terhadap postingan kali ini. Jangan lupa untuk berbagi atau “share” jika postingan saya dirasa bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya.
Salam Santun.



Temukan informasi, materi pembelajaran, maupun pembahasan-pembahasan dalam postingan saya di https://bjaseda-kita.blogspot.com/ atau  https://mmeaddres1922.blogspot.com/.


Bengkulu Selatan, 29 Februari 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN NUMERASI DI BABILONIA, MESIR KUNO, DAN YUNANI KUNO

[Online] Persamaan Diferensial, Nilai Awal dan Syarat Batas, & Kalkulus || Asedame Club

Mengulik tentang Arithmophobia, Adakah phobia matematika itu?